06/10/11

Bea Cukai Dinilai Gagal Atasi Penyelundupan

JAKARTA, PBN - Para pengusaha minta ketegasan Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk membereskan masalah penyelundupan demi melindungi pasar lokal. Apalagi modus aksi ilegal tersebut kian canggih.

Ketua Umum Asosiasi Pengu­saha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai, masih banyak­nya barang selundupan yang ber­e­dar di aanah air lantaran tidak ketatnya pengamanan yang di­la­kukan oleh pemerintah, ter­ma­suk oleh penegak hukum dan aparat Bea Cukai (BC).

Dikatakan, saat ini banyak pi­hak yang “bermain” terhadap ba­rang-barang selundupan atau ile­gal, termasuk oknum Bea Cukai. Menu­rutnya, selagi tidak ada ke­te­ga­san dari penegak hukum dan Bea Cukai, maka kejadian ini akan terus berlanjut.

“Jadi ting­gal ba­gaimana kete­gasan oleh pene­gak hukum dan Bea Cukai saja. Kita berharap ada ke­te­­­ga­san ya­ng se­sung­guh­nya,” kata Sof­jan, ke­marin.
Dia menyebut, ba­rang yang ke­rap diselundup­kan antara lain handphone, elek­tronik, pa­kaian, sepatu dan ma­kanan mi­nu­man.
Hal senada dikemukan Wakil Ketua Umum Kadin bidang Per­dagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur. Menurutnya, peran Bea Cukai perlu di­ting­kat­kan dalam hal pengawasan ba­rang masuk.
Dikatakan, Bea Cukai tidak bi­sa bekerja sendiri dan harus didu­kung kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan. Hal itu untuk lebih memperketat pe­ngawasan sekaligus pengaman­an pasar dalam negeri.
“Masuknya barang-barang ile­gal itu membuat industri dalam ne­geri terpukul. Kita harus terus menga­wasi secara bersama-sama ki­nerja Bea Cukai,” ujar Natsir.

Kata Natsir, kinerja Bea Cukai mudah terbaca karena kini sudah trans­paran. Namun pengawasan harus lebih ketat lagi, khususnya bagi komoditas garmen, spare­part, alat elektonik dan ponsel.

Dia mengusulkan agar diberla­kukan instrumen pengamanan produk dalam negeri seperti safe­guard, menetapkan Standar Na­si­o­nal Indonesia (SNI) agar ba­rang-ba­rang impor tidak mem­banjiri pasar lokal.
Sebelumnya, Gabu­ngan For­war­der, Logistik dan Ekspedisi In­donesia (Gafeksi) DKI Jakarta mensi­nyalir maraknya barang se­lundu­pan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Barang tersebut masuk me­lalui jalur antar-pulau. Atas dasar itu, Gafeksi DKI mendesak pemerin­tah memberlakukan kem­bali pemeriksaan dokumen untuk barang intersuler.

Selama ini, Bea Cukai hanya memeriksa barang impor dan ekspor saja, sedangkan barang antar-pulau tidak di­periksa.

Ke­tua DPW Gafeksi DKI Ja­karta Sofyan telah mere­komen­dasikan delapan masalah untuk mencegah maraknya penye­­lun­dupan. Di antaranya, pemerik­saan ketat barang antar-pulau di Pelabuhan Tanjung Priok.
Informasi yang diterima kala­ngan pengusaha menyebutkan, barang masuk ke Pelabuhan Tan­jung Priok antara lain menggu­na­kan kapal penumpang PT Pelni, kapal Ro-Ro dan kapal petikemas rute domestik dari Batam dan Kalimantan.

Inspektur Jenderal (Irjen) II Kementerian Keuangan (Kemen­keu) Murtedjo mengakui adanya beberapa oknum dari aparat Bea Cukai yang ikut terlibat pe­nye­lundupan barang-barang ile­gal.
“Kalau oknum kadang-ka­dang susah, meskipun dipantau, ada saja,” ujarnya..

Un­tuk mengurangi praktik yang di­la­kukan oknum tersebut,  pihak­nya terus mengupayakan pening­katan ni­lai-nilai, terutama inte­gritas dalam tubuh para aparat Dit­jen Bea Cukai.

Kepala Bidang Pen­­cegahan dan Penindakan (P2) Kantor Pe­layanan Utama (KPU) Ditjen Bea Cukai
Pelabuhan Tan­jung Priok Tahi Bonar Lumban Raja sebe­lumnya menyatakan, Bea Cukai sulit mencegah masuknya barang ilegal di pe­la­buhan bong­kar kare­na menggu­nakan sarana angkutan antar pulau. “Sebab Ditjen Bea Cukai tidak punya kewenangan terha­dap pengawasan barang yang meng­gunakan sarana ang­kutan antar­pulau,” dalihnya.

Dia menegaskan, sepengeta­huannya tidak ada barang impor ilegal yang lolos dari Pelabuhan Tanjung Priok. Tapi mungkin saja ada yang lolos menggunakan fa­silitas angkutan antarpulau. Ka­barnya, barang impor ilegal yang merupakan produk China itu masuk melalui Pelabuhan Tan­jung Priok,  Pelabuhan Merak, Ci­le­gon dan Ban­ten.(rmol)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls